Last Saturday, 16th Feb 2008, I managed to wake up and go out early. At around 6.30am I was already on the 'Busway' from Kuningan area, Jakarta to Sarinah Thamrin, with my 5-year old Rafi quite exciting on his second-time ride of Busway.
It was quite efficient and comfortable, and surprisingly cheap with Rp. 2,000 ticket / person! I was then aware that the ticket is sold cheaper before 7am from the normal fare of Rp. 3,500. I would say that it's a good means of public transportation for Jakarta, although there are still some concerns as it (still) does not (yet) significantly reduce an overall traffic burden (some even say that it adds up to make it worse some time as a lane is dedicated to Busway sparing less to other use -- giving away 30% of the road to Busway while saving only 10% of the overall traffic load ?). Nevertheless, it would be good options for domestic as well as foreign tourists to take in cruising along the "jungle' of Jakarta.
Namun, di penyeberangan jembatan Sarinah Thamrin, ternyata kondisinya lumayan kotor. It's CBD area! It's not good for a tourism promotion even to a 'local tourist' seperti saya. Dalam perjalanan pulang, saya mencoba naik Patas AC dari halte Sarinah Thamrin ke arah Kuningan. Saya memerlukan waktu kira-kira 10 menit untuk tanya kanan-kiri untuk akhirnya tahu bahwa bus no. 147 (salah ya ? lupa lagi) dan 57 yang mesti saya tunggu. Setelah ditunggu 30 menit tidak muncul dan melihat para Patas AC berhentinya di lajur kedua (bukan dipinggir, yang sering di tempati metromini, kopaja) dan sekejap saja (not a good safety practice as not to say dangerous), saya akhirnya back to Busway.
Patas AC ini bisnya bagus juga, dan sebenarnya recomneded juga as good public transportation for tourists. "Hanya" informasi dan kesemrawutan yang perlu dibenahi. Alangkah baiknya, kalau di halte (apalagi CBD seperti Sarinah Thamrin) di pasang informasi tentang rute bis, nomer berapa ke jurusan mana. Hal ini akan sangat membantu. Mulai dari informasi dasar sperti ini, belum bicara soal time schedule seperti di kota-kota di bagian dunia lain yang "sudah duluan majunya". Pembenahan sederhana (?) ini sedikit banyak akan berkontribusi menjadikan pada kenyamanan dan berujung ke (peningkatan) turisme juga - Visit Indonesia Year 2008. Ini tugasnya siapa ya, Pemda DKI, Dinas Pariwisata, atau penyelenggara angkutan bis ?.
Tuesday, February 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Pak, memang sebetulnya ditiap halte itu ada plang informasi bus, hanya curiga ajah kalau habis dibenahi jalannya tu plang ga dipasang lagi. back to prilaku yg harus dibenahi :D
Coba Pak keliling Jakarta naek busway ajak Rafi ..selain seru lumayan ngurangin polusi
Puji
naik BusWay ke arah sarinah dari kuningan pak ?, sempet hiking di sudirman dulu donk..., ehehehe, jangan kesitu kalo sore-sore pak..., ancur banget banyak orang berjejalan sampe napas aja susah.... :P
Akhirnya si bapak naik busway juga, ternyata Jakarta tempat tinggal kita ini parah sekali ya transportasinya. Belum lagi copet & perampok yg suka pada naik di bis umum, wah pokoknya serem deh pak. Maklum Pak, dulu kita naik turun bis waktu nyari kerja..hi..hi.hi.. sampe bareng copet segala berdiri sebelahan.hiiii...seremm ya. Boleh juga tuh sekali2 Rafi di ajak naik Kereta Ekspress - tapi jg yg ekonomi ya...:-) ~Nina
Post a Comment